PERKATAAN dalam bahasa Melayu dieja dengan berdasarkan konsep pola keselarasan huruf vokal. Terdapat 18 pola keselarasan vokal dalam bahasa Melayu mengikut sistem ejaan baharu yang berkuat kuasa mulai 1972.
- a - a
- a - i
- a - u
- e taling - a
- e taling - e taling
- e taling - o
- e pepet - a
- e pepet - i
- e pepet - u
- i - a
- i - i
- i - u
- o - a
- o - e taling
- o - o
- u - a
- u - i
- u - u
Namun demikian, ejaan kata pinjaman daripada bahasa asing tidak tertakluk kepada pola-pola tersebut.
.Beberapa perkataan contoh daripada bahasa Indonesia ialah aneh ; awet ; pamer ; calon ; lakon ; perabot ; seksa ; gembleng ; tulen ; dan pepet
.Lihat pula beberapa perkataan contoh daripada bahasa Inggeris dan bahasa Eropah lain yang diterima masuk ke dalam bahasa Melayu tetapi tidak terikat kepada pola keselarasan vokal bahasa Melayu, antaranya atom ; atlet ; pakej ; diesel ; setem ; tiket ; piket ; pistol ; kriket ; krayon ; korum ; fokus ; dan bonus..
Pengejaan perkataan daripada bahasa asing ini dibuat dengan berasaskan pola kecualian, iaitu yang tidak mematuhi pola yang ditetapkan. Hal ini terjadi demikian kerana perkataan daripada bahasa asing tidak akan diubah ejaan dan bunyinya sekiranya tidak benar-benar perlu.
.
Oleh itu, kita dapati bahawa ejaan perkataan daripada bahasa asing ini seolah-olah menyamai ejaan lama bahasa Melayu (sebelum 1972), iaitu a - o ; a - e taling ; e pepet - o ; e pepet - e taling ; i - e taling ; i - o ; dan u - e taling.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan